Sushi sebagai hidangan tradisional di Jepang
Sushi adalah salah satu hidangan paling terkenal dan populer dalam masakan Jepang. Terdiri dari nasi beragi yang dipadukan dengan berbagai bahan seperti ikan mentah atau asap, makanan laut, sayuran atau telur. Sushi disajikan dalam potongan seukuran sekali gigit, sering kali dibumbui dengan kecap, wasabi, dan acar jahe. Sushi memiliki sejarah yang panjang dan beragam, mulai dari metode pengawetan ikan air tawar di Delta Mekong hingga bentuk seni kontemporer di Jepang.
Asal usul sushi
Sushi bukanlah hidangan asli Jepang, melainkan berasal dari metode pengawetan ikan air tawar yang dikembangkan oleh penduduk di sepanjang Sungai Mekong di Asia Tenggara. Ikan yang sudah dikupas dan dibersihkan dimasukkan ke dalam nasi rebus di wadah tempat fermentasi. Nasi yang menjadi asam akibat proses fermentasi dibuang sebelum ikannya dikonsumsi. Namun ikan yang diasamkan dengan cara ini bisa disimpan hingga satu tahun.
Berawal dari Sungai Mekong, cara pelestarian ini juga menjadi populer di wilayah Tiongkok dan menyebar dari sana hingga Jepang. Metode pengawetan ini belum digunakan di Tiongkok hingga saat ini. Namun ikan yang diawetkan dengan metode ini masih dimakan di Thailand dan Taiwan.
Sebuah dokumen pemerintah Jepang menyebutkan sushi pada tahun 718. Hingga akhir abad ke-9, di Jepang sebagian besar ikan air tawar diawetkan dengan cara ini. Masakan khas Jepang yang dikenal dengan nama funazushi dikembangkan dari metode pengawetan ini. Funazushi adalah hidangan tradisional yang dikonsumsi di Prefektur Shiga. Ikan mas crucian betina yang ditangkap di Danau Biwa digunakan untuk tujuan ini. Ikan yang difermentasi dalam nasi memiliki bau yang menyengat dan rasa yang tajam dan asam.
Perkembangan sushi modern
Seiring berjalannya waktu, cara penyajian sushi di Jepang mengalami perubahan. Alih-alih memfermentasi ikan selama berbulan-bulan, mereka mulai mengasinkannya sebentar dan mencampurkannya dengan nasi. Hal ini menghasilkan persiapan yang lebih cepat dan rasa yang lebih segar. Jenis sushi ini disebut narezushi dan masih tersedia di beberapa wilayah Jepang.
Pada abad ke-17, langkah penting lainnya dalam pengembangan sushi terjadi: penambahan cuka pada nasi. Hal ini tidak hanya mempercepat proses fermentasi, tetapi juga memberikan aroma yang sedap pada beras dan umur simpan yang lebih baik. Jenis sushi ini disebut Hayazushi dan menjadi dasar banyak variasi selanjutnya.
Pada abad ke-18, bentuk sushi baru muncul di Edo (sekarang Tokyo): Nigirizushi. Ini adalah nasi beragi dalam porsi kecil yang diberi topping sepotong ikan mentah atau makanan laut. Bentuk sushi ini ditemukan oleh seorang pedagang kaki lima bernama Yohei Hanaya yang ingin menawarkan makanan cepat saji dan lezat kepada pelanggannya. Nigirizushi segera menjadi sangat populer dan kini dianggap sebagai bentuk sushi paling khas.
Pada abad ke-19, sushi menyebar ke luar Edo dan menjadi hidangan nasional Jepang. Dengan dibukanya restoran sushi pertama, muncullah variasi sushi baru, seperti makizushi (sushi gulung), gunkanzushi (sushi perahu), dan chirashizushi (sushi tersebar). Sushi menjadi simbol budaya dan masakan Jepang.
Penyebaran sushi di dunia
Pada abad ke-20, sushi mulai dikenal di luar Jepang. Apalagi setelah Perang Dunia Kedua, ketika banyak orang Jepang yang beremigrasi ke negara lain, mereka membawa serta tradisi kulinernya. Restoran Jepang yang menawarkan sushi bermunculan di Amerika Serikat, Kanada, Brasil, dan negara lain. Bahan dan rasa lokal sering diperhitungkan, seperti alpukat, mayones, atau keju.
Pada tahun 1980-an, sushi mengalami booming global ketika dipandang sebagai makanan sehat dan eksotis. Banyak selebriti dan influencer yang menjadikan sushi sebagai tren dan mempromosikan popularitasnya. Saat ini, sushi tersedia di banyak negara di dunia dan dianggap sebagai makanan khas Jepang.
Keanekaragaman sushi
Sushi adalah hidangan yang beragam dan kreatif yang dapat divariasikan tergantung pada wilayah, musim, dan selera pribadi. Ada banyak cara untuk menyiapkan dan menikmati sushi. Di sini adalahbeberapa contoh berbagai jenis sushi:
- Nigirizushi: Nasi beragi dalam porsi kecil dengan topping sepotong ikan mentah atau makanan laut. Varietas yang paling populer antara lain Maguro (tuna), Ebi (udang), Tamago (telur dadar), atau Unagi (belut).
- Makizushi: Nasi asam yang diisi berbagai bahan dan dibungkus dengan nori -Daun (rumput laut kering) adalah digulung. Varietas yang paling populer antara lain Kappa-Maki (mentimun), Tekka-Maki (tuna), atau California roll (alpukat, daging kepiting, dan mayones).
- Gunkanzushi: Nasi beragi yang dibentuk silinder kecil dan dibungkus dengan lembaran nori . Di atasnya ditambahkan isian bahan lunak atau cair seperti ikura (kaviar salmon), tobiko (telur ikan terbang), atau uni (landak laut).
- Chirashizushi: Semangkuk nasi beragi yang disajikan dengan berbagai bahan seperti seperti ikan mentah, makanan laut, sayuran atau telur. Ini adalah cara makan sushi yang sederhana dan penuh warna.
- Oshizushi: Nasi beragi yang diberi bahan seperti ikan atau sayuran di atasnya dan ditekan dalam cetakan kayu. Kemudian dipotong persegi panjang dan disajikan.
- Inarizushi: Nasi beragi dimasukkan ke dalam kantong tahu goreng (aburaage). Ini cara makan sushi yang manis dan vegetarian.
Cara makan sushi
Sushi disajikan dalam potongan seukuran sekali gigit yang dapat dimakan dengan tangan atau dengan sumpit. Ada beberapa aturan yang harus Anda ikuti untuk mendapatkan pengalaman rasa terbaik:
- Anda sebaiknya hanya mencelupkan sisi ikan pada sushi ke dalam kecap, tetapi jangan sekali-kali mencelupkan sisi nasinya. Ini akan mencegah nasi hancur atau menjadi terlalu asin.
- Anda harus menambahkan wasabi pada sushi, tapi jangan terlalu banyak. Wasabi adalah lobak pedas yang meningkatkan rasa ikan dan membunuh bakteri.
- Anda harus makan acar jahe di antara berbagai jenis sushi. Jahe adalah antiseptik alami yang membersihkan mulut dan menyegarkan selera.
- Seseorang harus minum teh hijau panas atau air dengan sushi. Minuman beralkohol seperti bir atau wine dapat memengaruhi rasa sushi.
Sushi merupakan hidangan tradisional di Jepang yang memiliki sejarah panjang dan beragam.